Pengamanan arus mudik dan balik Idulfitri 1446 H di Kabupaten Pringsewu yang dilaksanakan oleh Polres Pringsewu bersama instansi terkait berjalan lancar dan sukses.
Meski demikian, selama pelaksanaan Operasi Ketupat Krakatau 2025 masih terjadi sejumlah insiden kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan korban jiwa maupun luka-luka.
Berdasarkan data dari Polres Pringsewu, sejak Operasi Ketupat digelar pada 23 Maret hingga 7 April 2025, tercatat terjadi 7 kasus kecelakaan lalu lintas dengan total 12 korban.
Dari jumlah tersebut, 4 orang meninggal dunia, 1 orang mengalami luka berat, dan 7 lainnya mengalami luka ringan. Selain korban jiwa, kerugian materiil akibat kecelakaan ini ditaksir mencapai Rp28,5 juta.
Kasat Lantas Polres Pringsewu, Iptu David Pulner, dalam keterangannya menjelaskan bahwa kecelakaan tersebut melibatkan 12 unit sepeda motor, satu kendaraan roda empat, serta seorang pejalan kaki. Mayoritas korban diketahui merupakan warga lokal, bukan pemudik.
“Jumlah kecelakaan lalu lintas selama pelaksanaan Operasi Ketupat 2025 mengalami peningkatan signifikan, yakni naik sebesar 85,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2024, hanya tercatat satu kasus kecelakaan dengan korban luka berat satu orang dan luka ringan satu orang serta kerugian materiil sebesar Rp1 juta,” ungkap Iptu David, Rabu 9 April 2025.
Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa penyebab utama kecelakaan didominasi oleh kelalaian manusia (human error), terutama kurangnya kepatuhan pengendara terhadap peraturan lalu lintas.
Menyikapi peningkatan angka kecelakaan tersebut, pihaknya akan memperkuat upaya edukasi serta penegakan hukum terhadap pelanggaran lalu lintas.
“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya para pengendara, untuk selalu mengutamakan keselamatan. Jangan memaksakan diri mengemudi saat lelah atau mengantuk, dan patuhilah semua peraturan lalu lintas demi keselamatan bersama,” tutupnya. Nani zahara
